GUTTA TAMARIND: OLAHAN VISUAL BAHASA RUPA MENGGUNAKAN MATERIAL RAMAH LINGKUNGAN

Penulis

  • Iman Budiman Universitas Kristen Maranatha
  • Miss Universitas Kristen Maranatha
  • Miss Universitas Kristen Maranatha

DOI:

https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v5i2.960

Kata Kunci:

alternatif, bahasa, batik, gutta tamarind, lilin, visual, wastra

Abstrak

Bahasa rupa telah mengalami banyak perkembangan. Salah satunya adalah pengembangan teknis dari segi materialnya. Salah satu teknik unik dalam penciptaan bahasa rupa adalah teknik gutta tamarind yang menggunakan bahan dasar biji asam jawa yang dihaluskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan biji asam jawa sebagai media alternatif dalam berkarya. Gutta tamarind populer karena material yang digunakan menyerupai material untuk membatik. Akan tetapi, pada proses penggunaannya, gutta tamarind yang juga dikenal dengan sebutan cold wax tidak memerlukan kompor pemanas seperti pada lilin panas membatik pada umumnya. Pada penelitian kali ini akan dibahas tentang proses pembuatan lilin dingin dari bubuk biji asam jawa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan mempelajari pembuatan lilin dingin gutta tamarind secara bertahap. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik gutta tamarind dalam proses pembuatan lukisan tekstil atau lukisan wastra menghasilkan karakter yang tidak kalah unik dan indah.

Unduhan

Biografi Penulis

Miss, Universitas Kristen Maranatha

Fine Art Department, Faculty of Arts and Design

Miss, Universitas Kristen Maranatha

Fine Art Department, Faculty of Arts and Design

Referensi

E. Dwi Ratnasari, “Gutha Tamarin, Si Pengganti Lilin dalam Teknik Batik,” CNN Indonesia, 2017. .

N. Apriani and A. Pandanwangi, “Batik gutta tamarind,” Likupang, 2020.

A. Ariani and A. Pandanwangi, “Eco-friendly batik painting wax made from tamarind seed powder (Tamarindus indica L),” in IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2021, vol. 737, no. 1, pp. 1–6, doi: 10.1088/1755-1315/737/1/012069.

C. J. Rianingrum, Pelatihan Melukis dengan Media Gutta Tamarind untuk Ibu-ibu di Kawasan bendungan Hilir-Jakarta. Indonesia: Universitas Trisakti, 2020.

R. Mahardika, Y. F. A, and E. D. K, “Pelatihan Batik Lukis Dengan Bubur Biji Asam,” IKRAITH-ABDIMAS, vol. 3, no. 1, pp. 1–7, 2020.

A. Pandanwangi, O. Catherina, and E. Merry, “Pendampingan Komunitas Pembatik Melalui Pelatihan Alih Pengetahuan Membatik dengan Material Berbasis Kearifan Lokal,” Engagem. J. Pengabdi. Kpd. Masy., vol. 3, no. 1, pp. 68–79, 2019, doi: http://dx.doi.org/10.29138/engagement.v3i1.89.

N. Primayanti, “Analisa Pengenalan Metode Batik Dingin Menggunakan Gutha Tamarin Terhadap Apresiasi Budaya Indonesia,” J. Seni Reka Rancang., vol. 2, no. 2, pp. 243–252, 2020.

N. Primayanti and D. Lestari, “Workshop Batik Gutha Tamarin dalam Festival Seni Integreat Fukuoka Jepang,” in Prosiding Seminar Nasional Desain dan Arsitektur (SENADA), 2021, pp. 0–6, doi: 10.1088/1755-1315/737/1/012069.

B. S. Dewi, A. M. Apin, A. Pandanwangi, and N. Damayanti, “Inspirasi Batik Tamarind dari Cerita rakyat,” J. Budaya Nusant., vol. 4, no. April, pp. 269–275, 2021, doi: https://doi.org/10.36456/b.nusantara.vol4.no2.a4056.

A. M. Apin et al., “Batik Tamarin Empowering Woman in Patimban Subang Indonesia,” vol. 07, no. 02, pp. 757–762, 2021.

R. A. Earnshaw, Art, design and technology : collaboration and implementation. United Kingdom: Springer International Publishing AG, 2017.

Y. Zhang and L. Candy, “Investigating collaboration in art and technology,” CoDesign, vol. 2, no. 4, pp. 239–248, Dec. 2006, doi: 10.1080/15710880601008059.

C. Tresnadi and A. Sachari, “Identification of Values of Ornaments in Indonesian Batik in Visual Content of Nitiki Game,” J. Arts Humanit., vol. 4, no. 8, pp. 25–39, 2015, doi: 10.18533/journal.v4i8.797.

J. B. Hochstrasser, “Batik Belanda: Transformed identities cross boundaries in the visual arts (Or: Eliza van Zuylen and creativity at the margins),” Dutch Crossing, vol. 35, no. 2, pp. 148–161, 2011, doi: 10.1179/155909011X13033128278641.

M. S. Koentjoro, “Prosiding SNADES 2020 - Optimisme Desain Untuk Pembangunan Negeri,” in Prosiding SNADES 2020 - Optimisme Desain Untuk Pembangunan Negeri, 2020, pp. 23–29.

J. W. Creswell, Penelitian Kualitatif dan Desain Riset, 3rd ed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014.

S. J. Taylor, R. Bogdan, and M. L. DeVault, Qualitative Reseach Methods, 4th Editio. Canada: John Wiley & Sons, Inc, 2016.

Sumartono, Metodologi Penelitian Kualitatif: Seni Rupa. Universitas Trisakti, 2017.

I. L. Marasabessy, “Pengaruh Penurunan Tarif Pajak Umkm Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Umkm (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Pondok Aren),” 2020.

J. Noor, Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi & Karya Ilmiah. Prenada Media, 2016.

C. R. H. Putri, “POTENSI DAN PEMANFAATANTamarindus indicaDALAM BERBAGAI TERAPI,” J. “Ilmiah Kedokteran,” vol. 3, no. 2, pp. 40–54, 2014.

C. Rosyidah, “Uji Dosis Serbuk Biji Asam Jawa (Tamarindus Indica) Sebagai Biokoagulan Terhadap Kualitas Air Ditinjau Dari Aspek Fisik, Kimia, dan Bakteriologi,” Universitas Islam Negeri Malang, 2008.

A. Pandanwangi, “Peran Komunitas Seni Perempuan Dalam Pengembangan Kearifan Lokal,” in Perempuan Indonesia Dulu dan Kini: Membangun Kecerdasan Bangsa di Bumi Nusantara, 1st ed., E. Caturwati, Ed. Bandung: Pustaka Pelajar, 2019.

I. Budiman, “Laporan Wawancara dengan Ibu Belinda Sukapuradewi,” Bandung, 2021.

D. M. M. Luzia and N. Jorge, “Antioxidant Activity, Fatty Acid Profile and Tocopherols of Tamarindus Indica L. Seeds,” Ciência e Tecnol. Aliment., vol. 31, no. 2, pp. 497–501, 2011, doi: 10.1590/s0101-20612011000200034.

H. Hendrawati, D. Syamsumarsih, and N. Nurhasni, “Penggunaan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) dan Biji Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L.) Sebagai Koagulan Alami Dalam Perbaikan Kualitas Air Tanah,” J. Kim. Val., vol. 3, no. 1, pp. 22–33, 2013, doi: 10.15408/jkv.v3i1.326.

A. Dewi, E. I. Rustanti, H. Pratiwi, A. T. Nerawati Diana, and Narwati, “Application of tamarindus indica seed extract as bio-coagulant to removal suspended solids and colors,” Int. J. Public Heal. Sci., vol. 10, no. 2, pp. 324–329, 2021, doi: 10.11591/ijphs.v10i2.20686.

A. Pandanwangi, A. M. Apin, B. Sukapura Dewi, N. Damayanti, F. Denianshah, and S. Elnissi., “Adaptasi Pendampingan Teknik Membatik Media Alternatif Baru di Era New Normal,” in Peran Perguruan Tinggi dalam Transformasi, Adaptasi, dan Metamorfosisi Pengabdian pada Masyarakat di Era New Normal, 2020, vol. 5, no. 1, pp. 22–26.

I. Kartiwan, “Workshop Melukis Batik Gutta Tamarind pada Program Pengabdian kepada Masyarakat di Likupang, Manado, Sulawesi Utara,” JabarBicara.com, 2020. .

Redaksi Jabar Bicara, “Pelatihan Melukis Batik Dingin di Kain Menggunakan Media Tamarind pada Anak-anak Pemulung di Bawah Naungan ‘Sekolah BISA,’” JabarBicara.com, Jakarta, 2021.

Anwar Siswadi, “Legenda pada Batik Asam Jawa,” Tempo Newspaper, Jakarta, p. 28, 2018.

A. Pandanwangi, B. S. Dewi, and S. H. Alya, “Visual Literacy of Folklore : Indonesian Batik Style in Gallery Virtual,” in Proceeding KaPIN International Seminar 2021 Welcoming The Society 5.0 Era with Writing Litearacy Acceleration, 2021, pp. 4–10.

Nuning Damayanti, Narasi Mitos dan Legenda Indonesia Dalam Ekspresi Batik Tamarin. 2018.

A. Mochtar Apin, B. Pandanwangi, Ariesa; Sukapura Dewi, and Nuning Damayanti, Cerita Pekalongan diatas Batik Tamarind, 1st ed. Bandung: Gumun, 2021.

A. Pandanwangi, belinda S. Dewi, N. Damayanti, and A. M. Apin, Lenggok Betawi Dibalik Narasi Visual Batik Betawi, 1st ed. Bandung: Gumun, 2021.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-04-21