Analisis Kelayakan Ekonomi Teknik Paket Pembangunan Jembatan Takisung Provinsi Kalimantan Selatan

Authors

  • Theriqa Farah Dibah Iftitah Jurusan Rekayasa dan Industri, Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Septia Rona Puspita Gaby Jurusan Rekayasa dan Industri, Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Budi Kurniawan Jurusan Rekayasa dan Industri, Program Studi Teknologi Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan, Politeknik Negeri Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31598/karma.v1i2.1948

Keywords:

Biaya Operasional Kendaraan (BOK), Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR)

Abstract

Pembangunan infrastruktur transportasi, khususnya jembatan, memiliki peran strategis dalam meningkatkan konektivitas wilayah, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan menunjang sektor pariwisata. Jembatan Takisung di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan, merupakan akses utama menuju destinasi wisata Pantai Takisung yang mengalami kerusakan akibat abrasi air laut. Kondisi ini menimbulkan keterbatasan fungsi jembatan dalam mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi ekonomi lokal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan ekonomi teknik pembangunan Jembatan Takisung dengan memastikan manfaat proyek lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan. Analisis dilakukan menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan parameter Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahun 2025 nilai NPV sebesar Rp -23,99 miliar, namun berubah menjadi positif Rp 282,11 juta pada tahun 2038. Nilai BCR awalnya 0 pada 2025, meningkat menjadi 1,01 pada 2038, sedangkan IRR yang bernilai -0,026 pada 2025 mencapai titik NPV = 0 pada 2041. Dengan biaya pembangunan Rp 30,30 miliar, proyek ini diprediksi menghasilkan manfaat bersih dari penghematan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) sebesar Rp 12,82 miliar pada tahun 2045. Temuan ini menegaskan bahwa pembangunan Jembatan Takisung layak secara ekonomi dalam jangka panjang, meskipun membutuhkan periode waktu cukup lama untuk mencapai titik balik manfaat.

Downloads

Published

2025-08-31

How to Cite

Iftitah, T. F. D., Gaby, S. R. P., & Kurniawan, B. (2025). Analisis Kelayakan Ekonomi Teknik Paket Pembangunan Jembatan Takisung Provinsi Kalimantan Selatan . Karya Ilmiah Dan Inovasi Mahasiswa Multidisiplin, 1(2), 65–72. https://doi.org/10.31598/karma.v1i2.1948