Transformasi Digital Dalam Proses Pembelajaran Studio Desain Komunikasi Visual Sebagai Refleksi Pasca Pandemi
DOI:
https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v6i1.1075Kata Kunci:
Desain Komunikasi Visual, Pendidikan Desain, Pembelajaran Berbasis Studio, Pandemi CovidAbstrak
Pendidikan desain komunikasi visual di Indonesia sudah lama menerapkan metode pengajaran berbasis studio yang banyak dipengaruhi oleh sejarah sistem pendidikan desain Eropa. Dalam pembelajaran berbasis studio, mahasiswa diharapkan dapat menguasai kompetensi yang terbentuk dari; kompetensi kepribadian, kompetensi teknis, kompetensi komunikasi, kompetensi metodologi, dan kompetensi sosial. Di dalam ruang studio, pengetahuan mahasiswa dikembangkan dengan melakukan pelatihan yang dibimbing oleh dosen. Selain mengasah keahlian tangan secara teknis, mengolah rasa dan bentuk, di dalam studio juga dapat membentuk pemahaman mahasiswa dalam cara berpikir mengenai konsep desain, sehingga kualitas dalam merancang dapat terbentuk secara bertahap. Dengan adanya pandemi Covid 19, metode pengajaran berbasis studio terpaksa dilakukan secara daring. Artikel ini berupaya untuk memaparkan bentuk-bentuk dan proses perubahan dalam pembelajaran di studio yang menggunakan teknologi digital sebagai akibat dari kondisi pandemi. Dengan mengambil beberapa contoh kasus penerapan pembelajaran dalam studio desain, pemaparan bermaksud merefleksikan sebuah gaya pembelajaran baru yang berakar pada pembelajaran berbasis studio dalam pendidikan desain komunikasi visual serta memaparkan ide yang menjadi bahan untuk penelitian lanjutan bagi perkembangan metode pembelajaran bidang desain dimasa mendatang.
Unduhan
Referensi
F. H. Istanto, “Studio Learning Method in School of Design in Indonesia, A Case Study on Application of Studio Learning Method for The Visual Comunication Design Departmen of Petra Christian University,” Nirmana, vol. 4, no. 2, Aug. 2002.
R. Sosa, A. M. Connor, and B. Corson, Handbook of Research on Creative Problem, Solving Skill Development in Higher Education. IGI Global, 2016. doi: 10.4018/978-1-5225-0643-0.
M. Wolske, C. Rhinesmith, and B. Kumar, “Community Informatics Studio: Designing experiential learning to support teaching, research, and practice.,” J. Educ. Libr. Inf. Sci., vol. 55, no. 2, pp. 166–177, 2014.
P. Donohue and B. Bray, “ Rethinking Learning : Studio-Based Learning,” https://barbarabray.net/2012/06/09/studio-based-learning-interview-pat-donohue/, Jun. 09, 2012.
L. N. Green and E. Bonollo, “Studio-based teaching: history and advantages in the teaching of design,” World Trans. Eng. Technol. Educ. UICEE, vol. 2, no. 2, pp. 269–272, 2003.
S. Maudiarti, “Penerapan E-Learning di Perguruan Tinggi,” Perspekt. Pendidik., vol. 32, no. 1, pp. 51–66, 2018.
W. Dick, L. Carey, and J. O. Carey, “The Systematic Design of Instruction - The Eight Edition,” Educ. Technol. Res. Dev., 2015.
A. Balyer and O. Oz, “Academicians’ Views on Digital Transformation in Education,” Int. Online J. Educ. Teach., vol. 5, no. 4, pp. 809–830, 2018.
G. Vial, “Understanding digital transformation: A review and a research agenda,” J. Strateg. Inf. Syst., vol. 28, no. 2, pp. 118–144, 2019.
C. Mahlow and A. Hediger, “Digital Transformation in Higher Education—Buzzword or Opportunity?,” eLearn, Nov. 19, 2019.
A. Marks, M. Al-Ali, and K. Rietsema, “Learning Management Systems: A Shift Toward Learning and Academic Analytics,” Int. J. Emerg. Technol. Learn., vol. 11, no. 04, pp. 77–82, May 2016.
A. Marks, M. Al-Ali, R. Atassi, A. Z. Abualkishik, and Y. Rezgu, “Digital Transformation in Higher Education: A Framework for Maturity Assessment,” Int. J. Adv. Comput. Sci. Appl., vol. 11, no. 12, pp. 504–513, Jan. 2020.
J. W. Creswel, Research Design : Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, 4th ed. Yogyakarta: Pustakan Pelajar, 2019.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Dita Saraswati, Nuning Y. Damayanti, Agung E.B. W., Djuli Djatiprambudi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The author's copyright in the Bahasa Rupa Journal, assigns that the publication of published articles is owned by the editorial board with the author's approval, but the rights are still with the author. The legal rules for accessing digital electronic articles are under license Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0), which means that the Bahasa Rupa Journal has the right to store, modify, manage databases, maintain and publish articles without the author's permission, but the author as the copyright holder is still written as it is. Articles published in Bahasa Rupa Journals, both in hard and soft copy forms are available as open access, for educational, research and library purposes, and beyond that purpose, the editorial board of the Language and Language Journal is not responsible for illegal copyright infringement. This journal also applies LOCKSS and CLOKSS archiving.