Desain Mural Sebagai Media Komunikasi Visual Perwujudan Destination Branding Desa Wisata Bongan

Penulis

  • I Gede Yudha Pratama Institut Desain dan Bisnis Bali

DOI:

https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v6i1.1080

Kata Kunci:

mural, visual communication media, destination branding, tourism village

Abstrak

Destination Branding merupakan sebuah upaya dalam mengidentifikasi dan memperkenalkan potensi dari suatu destinasi, guna untuk membangun identitas suatu destinasi terhadap persepsi masyarakat melalui media informasi maupun komunikasi. Desa Wisata Bongan yang terletak di Kabupaten Tabanan merupakan salah satu desa wisata yang memiliki potensi kekayaan alam, budaya, dan sejarah yang dapat dikembangkan menjadi suatu tempat tjuan wisata. Oleh sebab itu, menjadi suatu hal penting adanya perwujudan destination branding untuk Desa Wisata Bongan guna untuk memperkenalkan potensi unggulannya melalui medika komunikasi yang tepat. Tujuan perwujudan destination branding ini ialah menggelorakan potensi unggulan Desa Wisata Bongan kepada masyarakat maupun wisatawan melalui desain mural sebagai media komunikasinya. Metode penelitian yang digunakan dalam mewujudkan destination branding ini ialah metode deskriptif kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara langsung kelapangan. Dari penerapan metode tersebut diketahui bahwa ada ruang publik dikawasan Desa Wisata Bongan yang tepat dan layak dijadikan media komunikasi, dimana pada media tersebut dapat diimplementasikan desain mural yang komunikatif. Mural yang kerap dilihat keberadaanya sebagai seni jalanan merupakan salah satu pilihan media yang dapat berkomunkasi dan menyampaikan informasi secara visual diruang publik.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

D. Y. Yurisma, “Kesenian Tradisi Reog Sebagai Pembentuk Citra Ponorogo,” Visualitas, vol. 7, no. 1, pp. 1–15, 2018, [Online]. Available: https://ojs.unikom.ac.id/index.php/visualita/article/view/1081/pdf

C. Blain, S. E. Levy, and J. R. B. Ritchie, “Destination branding: Insights and practices from destination management organizations,” J. Travel Res., vol. 43, no. 4, pp. 328–338, 2005, doi: 10.1177/0047287505274646.

S. S. Hadiwijoyo, Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.

O. B. Wicandra, “Berkomunikasi Secara Visual Melalui Mural Di Jogjakarta,” Nirmana, vol. 7, no. 2, pp. 126–133, 2005, [Online]. Available: http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/view/16518

E. Irwandi and S. Sabana, “Proses Perwujudan Identitas Tempat Melalui Seni Mural,” Pros. Semin. Nas. Desain dan Arsit., vol. 2, pp. 70–76, 2019, [Online]. Available: www.merriam-webster.com.

Y. Pusparani, “Perencanaan Destination Branding Melalui Mural di Desa Wisata , Desa Sumber Harapan , Kalimantan Barat ( Destination Branding Planning Through Mural In Desa Wisata , Desa,” pp. 353–363, 2019.

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods). 2012.

N. L. Rahmawati, “Pengaruh City Branding terhadap Image Of Urban Destination dan Dampaknya pada Post-Visit Behavior,” Trikonomika, vol. 14, no. 1, p. 66, 2015, doi: 10.23969/trikonomika.v14i1.593.

M. Gazali, “Jurnal Imajinasi,” J. Imajin., vol. XII, no. 1, 2017.

I. G. Y. Pratama, “Pelestarian Permainan Tradisional Bali Melalui Mural Di Lapangan Astagina,” J. Lentera Widya, vol. 3, no. 1, pp. 43–49, 2021, doi: 10.35886/lenterawidya.v3i1.271.

S. Hardiyarso, “Etika Komunikasi Visual: Pencarian Kebenaran Dalam Pemahaman Antara Yang Dilihat Dan Yang Dipikirkan,” J. Komun. Dan Media, 2020.

I. G. Y. Pratama, “Kajian Bahasa Rupa Budaya Mesatua Bali Dalam Cerita Bergambar,” J. Bhs. Rupa, vol. 5, no. 1, pp. 112–121, 2021, doi: 10.31598/bahasarupa.v5i1.775.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-28