Estetika Fotografi Eksperimental di Masa Pandemi COVID-19: Studi Kasus Pameran Finding Horizon

Penulis

  • Aji Susanto Anom Purnomo Institut Seni Indonesia Yogyakarta
  • Berliana Anisya Rahma Institut Seni Indonesia Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v6i1.1204

Kata Kunci:

photographic aesthetics, experimental photography, COVID-19 pandemic

Abstrak

Masa Pandemi COVID-19 membawa krisis yang dialami secara global pada dunia kesehatan, sosial masyarakat dan tentu saja juga membawa dampak tersendiri pada proses pembelajaran perguruan tinggi. Proses pembelajaran di beberapa mata kuliah penciptaan seni pada Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Yogyakarta juga tidak luput dari dampak tersebut. Berangkat dari pengalaman peneliti sebagai tenaga pengajar pada salah satu mata kuliah tersebut yaitu “Fotografi Eksperimental” maka penelitian ini kemudian berupaya mengungkapkan secara spesifik dampak yang terjadi dan membawa perubahan pada aspek estetika dari penciptaan karya mata kuliah “Fotografi eksperimental”. Mata kuliah “Fotografi Eksperimental” merupakan mata kuliah wajib pada Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah yang menjadi bagian dari struktur kurikulum peminatan genre fotografi seni (fine art photography). Fotografi seni merupakan salah satu keunggulan dari Jurusan Fotografi, Fakultas Seni Media Rekam, Institut Seni Yogyakarta dan bisa dikatakan pelopor dari mata kuliah serupa di perguruan tinggi seni lainnya. Hal tersebut menjadi faktor pendorong yang sangat penting untuk membaca dampak yang terjadi ketika pembelajaran mata kuliah tersebut dilaksanakan pada masa Pandemi COVID-19. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan populasi penelitian adalah pameran karya luaran mata kuliah “Fotografi Eksperimental” yaitu Pameran “Finding Horizon” yang dilaksanakan pada 29 Mei-3 Juni 2021 di Museum dan Tanah Liat, Bantul, Yogyakarta. Populasi tersebut kemudian akan dipilih menjadi beberapa sampel dengan cara purposive sampling 12 karya terbaik pilihan dosen saat pameran. Sampel tersebut kemudian akan diungkapkan secara deskriptif aspek estetika fotografinya menggunakan teori estetika ideasional dan teknikal fotografi menurut Soeprapto Soedjono. Hasil dari penelitian ini adalah deskripsi yang utuh dan reflektif atas aspek estetika dari karya mata kuliah “Fotografi Eksperimental” yang tercipta pada masa pandemi COVID-19. Deskripsi ini menjadi arsip dan data yang sangat penting untuk inspirasi dan referensi kemajuan proses pembelajaran dan penciptaan karya fotografi di masa depan terutama di bidang fotografi seni.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

A. Muslim, “Integrasi Estetika Dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar,” Model. J. Progr. Stud. PGMI, vol. 4, no. 1, 2017.

M. Siahaan, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan,” J. Kaji. Ilm., vol. 1, no. 1, 2020, doi: https://doi.org/10.31599/jki.v1i1.265.

S. Soedjono, Pot-Pourri Fotografi. Jakarta: Universitas Trisakti, 2007.

M. Nazir, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

L. Wahyudi and A. Susanto Anom Purnomo, “Analisis Semiotika Pada Ilustrasi Sampul Majalah Tempo Bertema Terorisme Edisi 13 – 27 MeI 2018,” Bhs. Rupa, vol. 5, no. 2, 2022, doi: https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v5i2.1066.

H. Ardial, Paradigma dan Model Penelitian Komunikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2014.

I. Damajanti, S. Sabana, and I. Adriati, “Kajian Aspek Ketidaksadaran dalam Karya Seni Rupa Indonesia Periode 2000-2011,” J. Urban Soc. Arts, vol. 1, no. 1, pp. 17–26, 2014, doi: 10.24821/jousa.v1i1.785.

W. Borden, “The relational paradigm in contemporary psychoanalysis: toward a psychodynamically informed social work perspective,” Soc. Serv. Rev., vol. 74, no. 3, 2000, doi: https://doi.org/10.1086/516409.

U. Halkola, “A photograph as a therapeutic experience,” Eur. J. Psychother. Couns., vol. 11, no. 1, 2013, doi: https://doi.org/10.1080/13642530902723116.

S. A. Indriyati, “Coping with Physical Environment: The Case Studies of Low-Income Housing in Jakarta,” J. Unair, vol. 23, no. 4, pp. 257–268, 2010, [Online]. Available: https://journal.unair.ac.id/MKP@coping-with-physical-environment--the-case-studies-of-low-income-housing-in-jakarta-article-4045-media-15-category-8.html

M. Langford, The Books of Special Effects Photography. Ebury Press, 1981.

K. H. Basuki, “Ruang Kontemplasi Sebagai Sarana dan Berapresisasi dengan Media Ruang Arsitektur yang Impresif,” J. Arsit., vol. 9, no. 1, 2019, doi: http://dx.doi.org/10.36448/ja.v9i1.1534.

A. Tarsa, “Apresiasi Seni: Imajinasi Dan Kontemplasi Dalam Karya Seni,” J. Penelit. Guru Indones., vol. 1, no. 1, 2016, doi: https://doi.org/10.29210/0248jpgi0005.

B. Cowan, “Walter Benjamin’s Theory of Allegory,” New Ger. Crit., vol. 22, 1981, doi: 10.2307/487866.

A. Susanto Anom Purnomo, N. J. Andrea, and M. Revias Purwa Kusuma, “Narasi Liris Fotografi Jurnalistik Pada Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus Proyek Fotografi ‘Still Lives’ Oleh The New York Times,” Bhs. Rupa, vol. 4, no. 2, 2021, [Online]. Available: https://bit.ly/jurnalbahasarupa

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-10-28