Aset Budaya Sebagai Konsep Destination Branding Desa Ngadas Kabupaten Malang
DOI:
https://doi.org/10.31598/bahasarupa.v5i1.836Kata Kunci:
destination branding, desa ngadas, wisata, budayaAbstrak
Destination branding merupakan sebuah usaha dalam membangun persepsi masyarakat terhadap sebuah destinasi, dengan memasarkan atau mengenalkan potensi dan keunggulan yang ada, sehingga bisa menjadi sebuah identitas pada tempat tersebut. Desa Ngadas yang terletak di Kabupaten Malang memiliki berbagai macam potensi untuk dikomunikasikan dan dikenalkan kepada masyarakat luas agar warisan budaya desa Ngadas dapat ikut terjadga dan lestari. Selain itu juga sebagai pembelajaran kepada masyarakat melalui keharmonisan yang menjadi ciri khas masyarakat Desa Ngadas. Oleh karena itu, diperlukan branding untuk Desa Ngadas agar potensinya dapat dikenali dan dilestarikan. Dengan Destination branding ini, desa Ngadas memiliki kesempatan untuk memperkenalkan potensinya, sekaligus melestarikan warisan budaya bagi para penerusnya. Metode penelitian yang dilakukan di Destination branding ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan langsung ke lapangan dan wawancara mendalam kepada pihak terkait untuk memperdalam pengetahuan tentang desa Ngadas. Dari metode tersebut terlihat bahwa desa Ngadas merupakan salah satu desa di Kabupaten Malang yang kaya akan potensi.
Unduhan
Referensi
D. Y. Yurisma, A. EBW, and A. Sachari, “KESENIAN TRADISI REOG SEBAGAI PEMBENTUK CITRA PONOROGO,” VISUALITA, 2015, doi: 10.33375/vslt.v7i1.1081.
C. Blain, S. E. Levy, and J. R. B. Ritchie, “Destination branding: Insights and practices from destination management organizations,” J. Travel Res., vol. 43, no. 4, pp. 328–338, 2005, doi: 10.1177/0047287505274646.
K. Dinnie, “Competitive identity: The new brand management for nations, cities and regions,” J. Brand Manag., vol. 14, no. 6, pp. 474–475, 2007, doi: 10.1057/palgrave.bm.2550086.
F. Murfianti, “Membangun City Branding Melalui Solo Batik Carnival,” Asintya, vol. 2, no. 1. pp. 105–118, 2010.
J. Fernández-Cavia et al., “Destination brands and website evaluation: A research methodology,” Rev. Lat. Comun. Soc., vol. 68, pp. 622–638, 2013, doi: 10.4185/RLCS-2013-993en.
M. Kavaratzis and G. J. Ashworth, “City branding: An effective assertion of identity or a transitory marketing trick?,” Tijdschr. voor Econ. en Soc. Geogr., vol. 96, no. 5, pp. 506–514, 2005, doi: 10.1111/j.1467-9663.2005.00482.x.
S. S. Hadiwijoyo, Perencanaan Pariwisata Pedesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012.
I. N. S. Arida and L. K. Pujani, “Kajian Penyusunan Kriteria-Kriteria Desa Wisata Sebagai Instrumen Dasar Pengembangan Desawisata,” J. Anal. Pariwisata, vol. 17, no. 1, pp. 1–9, 2017.
G. P. Pamungkas and A. Sultoni, “DISKURSUS KEARIFAN LOKAL UNTUK PENGEMBANGAN CITY BRANDING MAGELANG KOTA SEJUTA BUNGA,” J. Bhs. Rupa, vol. 4, no. 1, pp. 50–60, 2020, doi: 10.31598/bahasarupa.v4i1.625.
Prof. Dr. Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Metods). 2012.
J. J and N. L. Rahmawati, “Pengaruh City Branding terhadap Image Of Urban Destination dan Dampaknya pada Post-Visit Behavior,” TRIKONOMIKA, vol. 14, no. 1, p. 66, 2015, doi: 10.23969/trikonomika.v14i1.593.
B. Chiaravalle and B. Findlay, Branding for dummies. 2013.
R. Sardanto, Membangun Persepsi Publik Tentang City Branding. kediri: FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI, 2018.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 Dhika Yuan Yurisma
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The author's copyright in the Bahasa Rupa Journal, assigns that the publication of published articles is owned by the editorial board with the author's approval, but the rights are still with the author. The legal rules for accessing digital electronic articles are under license Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0), which means that the Bahasa Rupa Journal has the right to store, modify, manage databases, maintain and publish articles without the author's permission, but the author as the copyright holder is still written as it is. Articles published in Bahasa Rupa Journals, both in hard and soft copy forms are available as open access, for educational, research and library purposes, and beyond that purpose, the editorial board of the Language and Language Journal is not responsible for illegal copyright infringement. This journal also applies LOCKSS and CLOKSS archiving.